Riwayat Kahlil Gibran

Bacaan ini merupakan tugas sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UAS (Ujian Akhir Semester) pada Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Modern dengan dosen Yenni HayatiSS. M.Hum.

Oleh:
Intan Permata Sari

Kelas:
IPK B

Jurusan Bahasa Indonesia Sastra dan Daerah
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Padang
2016


Berikut adalah penjelasan mengenai profil, riwayat hidup dan karya-karya semasa hidupnya :


Kahlil Gibran
Profil

 
Pekerjaan     : Penyair
                         Pelukis
                         Pemahat
                         Penulis
                         Filsuf
                         Pakar teologi
                         Seniman seni rupa

Kewarganegaraan     : Lebanon Amerika

Aliran sastra     : Puisi
                             Parabel
                             Cerita pendek

Angkatan     : Mahjar
                        New York Pen League

Karya terkenal    : The Prophet


Riwayat Hidup
      Khalil Gibran lahir di Basyari, Lebanon dari keluarga Katolik Maronit. Basyari sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak memengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam. Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Beirut, di mana dia belajar di College de la Sagasse sekolah tinggi Katolik Maronit sejak tahun 1899 sampai 1902. Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Kesultanan Usmaniyah yang sudah lemah, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab. Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu. Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis di Boston dan diterbitkan di New York City, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang menyerang orang-orang korup yang dilihatnya.[butuh rujukan] Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronit.[butuh rujukan] Akan tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.

         Masa-masa pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC. Gibran segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yang memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia karena tumor ganas. Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Pada tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan's Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal. Pada tahun 1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.

         Pada tahun 1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis. Sebelum tahun 1912 "Broken Wings" telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering dianggap sebagai otobiografinya.
Pengaruh "Broken Wings" terasa sangat besar di dunia Arab karena di sini untuk pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama "Broken Wings" ini dipersembahkan untuk Mary Haskell. Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan nonpemerintah bagi masyarakat Suriah yang tinggal di Amerika. Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat.
Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan tuberkulosis, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent's Hospital di Greenwich Village. Hari berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran. Jenazah Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Agustus di Mar Sarkis (sekarang Gibran Museum), sebuah biara Karmelit di mana Gibran pernah melakukan ibadah. Sepeninggal Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak sekali membantuku."


Karya dan Pengarangan
Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris :
 1. "The Madman", "His Parables and Poems". Persahabatan yang erat antara Mary tergambar 
     dalam "The Madman". Setelah "The Madman",
 2. buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919,
 3. "The Forerunne", 1920, dan
 4. "Sang Nabi" pada tahun 1923.


        Karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922. Sebelum terbitnya "Sang Nabi", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.

          Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca "Sang Nabi". Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran. Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan "The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".

Karya dalam bentuk buku :
1. Bangsa: Manusia terbagi dalam bangsa, negara dan segala perbatasan. Tanah air ku adalah 
    alam semesta. Aku warga negara dunia kemanusiaan.
2. Bicara Wanita: Bila dua orang wanita berbicara, mereka tidak mengatakan apa-apa, tetapi
    jika seorang saja yang berbicara, dia akan membuka semua tabir kehidupannya.
3. Berjalan Seiringan: Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan, karena aku tidak akan
    berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu.
4. Cermin Diri: Ketika aku berdiri bagaikan sebuah cermin jernih di hadapanmu, kamu
    memandang ke dalam diriku dan melihat bayanganmu. Kemudian kamu berkata, Aku 
    cinta kamu. Tetapi sebenarnya, kamu mencintai dirimu dalam diriku.
5. Doa: Doa adalah lagu hati yang membimbing ke arah singgahsana Tuhan meskipun ditingkah
    oleh suara ribuan orang yang sedang meratap.
6. Dua Hati: Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati, satu hati menangis dan yang satu lagi
    bersabar.
7. Diri: Dirimu terdiri dari dua, satu membayangkan ia mengetahui dirinya dan yang satu lagi
    membayangkan bahwa orang lain mengetahui ia.
8. Falsafah Hidup: Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat
    keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika 
    tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta.
9. Hati Lelaki: Ramai wanita yang meminjam hati laki-laki, tapi sangat sedikit yang mampu
    memilikinya.
10. Harta Benda: Harta benda yang tak punya batas, membunuh manusia perlahan dengan
      kepuasan yang berbisa. Kasih sayang membangunkannya dan pedih peri nestapa membuka
      jiwanya.
11. Hutang Kehidupan: Periksalah buku kenanganmu semalam, dan engkau akan tahu bahwa
      engkau masih berhutang kepada manusia dan kehidupan.
12. Inspirasi: Inspirasi akan selalu bernyanyi; kerana inspirasi tidak pernah menjelaskan.
13. Ilmu Agama: Ilmu dan agama itu selalu sepakat, tetapi ilmu dan iman selalu bertengkar.
14. Jiwa: Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui, mereka dipisahkan kerana alasan
      duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup…
      sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan.
15. Kehidupan: Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau.
16. Kerja 1: Kerja adalah wujud nyata cinta. Bila kita tidak dapat bekerja dengan kecintaan, tapi
      hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu. Lalu, duduklah di gerbang 
      rumah ibadat dan terimalah derma dari mereka yang bekerja dengan penuh suka cita.
17. Kerja 2: Bekerja dengan rasa cinta, bererti menyatukan diri dengan diri kalian sendiri,
      dengan diri orang lain dan kepada Tuhan.
18. Kata-Kata: Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau
      menuliskannya dengan menyadari akan keabadiannya.
19. Keindahan Kehidupan: Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir
      penutup wajahnya.
20. Kebebasan: Ada orang mengatakan padaku, “Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan
     dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan.” Kujawab, ”Jika engkau melihat 
     ada hamba tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan.”
21. Kesadaran: Aku tidak mengetahui kebenaran mutlak, tetapi aku menyadari kebodohanku itu,
      dan di situlah terletak kehormatan dan pahalaku.
22. Kesenangan: Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka bekasnya.
23. Kesepian: Kesepianku lahir ketika orang-orang memuji kelemahan-kelemahanku yang ramah
      dan menyalahkan kebajikan-kebajikanku yang pendiam.
24. Keabadian Pantai: Aku berjalan selalu di pantai ini. Antara pasir dan buih, Air pasang bakal
      menghapus jejakku. Dan angin kencang menyembur hilang buih putih. Namun lautan dan 
      pantai akan tinggal abadi.
25. Kebijaksanaan: Kebijaksanaan tidak lagi merupakan kebijaksanaan apabila ia menjadi terlalu
      angkuh untuk menangis, terlalu serius untuk tertawa, dan terlalu egois untuk melihat yang 
      lain kecuali dirinya sendiri. [keinginan yang bijak].
26. Kebenaran: Diperlukan dua orang untuk menemui kebenaran; satu untuk mengucapkannya
      dan satu lagi untuk memahaminya.
27. Lagu Gembira: Alangkah mulianya hati yang sedih tetapi dapat menyanyikan lagu
      kegembiraan bersama hati-hati yang gembira.
28. Luahan: Setetes air mata menyatukanku dengan mereka yang patah hati, seulas senyum
      menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan… aku merasa lebih baik jika aku 
      mati dalam hasrat dan kerinduan…dari aku hidup menjemukan dan putus asa.
29. Lagu Keindahan: Jika kamu menyanyikan lagu tentang keindahan, walau sendirian di puncak 
      gurun, kamu akan di dengar.
30. Lentera Hati: Tuhan telah menyalakan obor dalam hatimu yang memancarkan cahaya
      pengetahuan dan keindahan; sungguh berdosa jika kita memadamkannya dan 
      mencampakkannya dalam abu.
31. Memahami Teman: Jika kamu tidak memahami teman kamu dalam semua keadaan, maka
      kamu tidak akan pernah memahaminya sampai bila-bila.
32. Manusia Sama: Jika di dunia ini ada dua orang yang sama, maka dunia tidak akan cukup
      besar untuk menampung mereka.
33. Mencintai: Kekuatan untuk mencintai adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada
      manusia, sebab kekuatan itu tidak akan pernah direnggut dari manusia penuh berkat yang 
      mencinta.
34. Menuai Cinta: Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang
      menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan 
      kesulitan yang menyedihkan.
35. Nilai: Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggungjawab,
     mencintai hidup dan pekerjaannya.
36. Nilai Buruk: Alangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi
      bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.
37. Nyanyian Pantai: Apakah nyanyian laut berakhir di pantai atau dalam hati-hati mereka yang
      mendengarnya ?.
38. Orang Terpuji: Sungguh terpuji orang yang malu bila menerima pujian, dan tetap diam bila
      tertimpa fitnah.
39. Penyair: Penyair adalah orang yang tidak bahagia, kerana betapa pun tinggi jiwa mereka,
      mereka tetap diselubungi airmata.
40. Penderitaan: Penderitaan yang menyakitkan adalah koyaknya kulit pembungkus kesadaran-
      seperti pecahnya kulit buah supaya intinya terbuka merekah bagi sinar matahari yang 
      tercurah.
41. Puisi: Puisi bukanlah pendapat yang dinyatakan. Ia adalah lagu yang muncul daripada luka
      yang berdarah atau mulut yang tersenyum.
42. Pohon: Pohon adalah syair yang ditulis bumi pada langit.
43. Penyiksaan: Penyiksaan tidak membuat manusia tak bersalah jadi menderita, penindasan pun
      tak dapat menghancurkan manusia yang berada di pihak kebenaran.
44. Pemahaman Diri: Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan
      dapat memahami semua orang, tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat 
      mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri.
45. Penulis: Kebanyakan penulis menampal fikiran-fikiran mereka yang tidak karuan dengan bahan
      tampalan daripada kamus.
46. Resah Hati: Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan
      melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburkannya, akan tetapi apabila hati 
      manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah
      dia akan bisa memperolehinya kembali.
47. Rumah: Rumahmu tak akan menjadi sebuah sangkar, melainkan tiang utama sebuah kapal
      layar.
48. Selamatkan Aku: Selamatkan aku dari dia yang tidak mengatakan kebenaran, kecuali kalau
      kebenaran itu menyakiti, dan dari orang yang berperilaku baik tetapi berniat buruk; dan dari 
      dia yang memperoleh nilai dirinya dengan mencela orang lain.
49. Sahabat: Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi.
50. Sikap Manusia: Jauhkan aku dari manusia yang tidak mau menyatakan kebenaran kecuali jika
      ia berniat menyakiti hati, dan dari manusia yang bersikap baik tapi berniat buruk, dan 
      dari manusia yang mendapatkan penghargaan dengan jalan memperlihatkan kesalahan orang 
      lain.
51. Suara Kehidupan Ku: Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga
      kehidupanmu, tapi marilah kita coba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian
      dan tidak merasa jemu.
52. Teman Menangis: Kamu mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu, tetapi tidak
      mungkin melupakan orang yang pernah menangis denganmu.
53. Warisan: Manusia yang memperoleh kekayaannya oleh kerana warisan, membangun
      istananya dengan yang orang-orang miskin yang lemah.
54. Manusia yang belum pernah mengalami penderitaan tidak akan pernah mengalami
      kebahagiaan.
55. Kasih sayang dan kekerasan selalu berperang di hati manusia seperti malapetaka yang
      berperang di langit malam yang pekat ini. Tetapi kasih sayang selalu dapat mengalahkan
      kekerasan. Karena ia adalah anugerah Tuhan. Dan ketakutan-ketakutan malam ini akan 
      berlalu dengan datangnya siang.
56. Kucintai desa kelahiranku dengan sebagian cintaku untuk negeri, kucintai negeriku dengan
      sebagian cintaku untuk bumi.
57. Kecantikan tidak terletak pada wajah, kecantikan adalah cahaya di dalam hati.

        Kahlil Gibran mungkin saja terdengar tak menarik untuk yang belum atau tak pernah mendengar nama Kahlil Gibran pada awal mulanya. Yakni seseorang sastrawan Arab yang mempunyai kiprah pertama di Amerika Serikat. Terkecuali sebutan juga sebagai sastrawan, beliau banyak di kenal juga sebagai seseorang penyair. Bahkan juga banyak juga yang meletakkan Kahlil Gibran yang disampaikan dengan Khalil Gibran, juga sebagai seseorang filsuf. Hal semacam ini lumrah, lantaran pemikiran beliau banyak diilhami oleh beberapa filsuf besar. Seperti Plato, Nietzsche serta banyak yang lain. Juga sebagai seseorang sastrawan yang juga dikira juga sebagai filsuf, banyak pemikiran Kahlil Gibran yang memberikan inspirasi orang-orang. Pemikiran ini ditulis beliau pada banyak karya bukunya. Sebagian salah satunya bahkan juga dipentaskan dalam suatu drama. Hingga saat ini buku itu masih tetap jadi bacaan sastra kontemporer yang banyak di baca bahkan juga oleh beberapa generasi muda. Sering dari mereka mengutip kalimat dari buku itu untuk jadikan penyemangat atau landasan dalam melakukan tindakan serta berperilaku. Tak heran lalu bila beberapa orang inginkan menempatkan Gambar DP BBM Kata Kata Bijak Kahlil Gibran pada hp mereka. Umumnya kalimat Kahlil Gibran yang dikira punya pengaruh banyak di ambil dari sebagian buku karya beliau yang hingga saat ini masih tetap bisa diketemukan di banyak toko buku.

        Kehidupan bagaimanakah semestinya seseorang mengarungi kehidupan. Baik hubungan juga sebagai seseorang pribadi ataupun hubungan dengan orang lain. Bahkan juga pada orangtua serta anak. Ketuhanan. Bagaimanakah seseorang manusia mengartikan hubugan Ketuhanaannya lewat semua ciptaan-Nya. Percintaan. Ini yaitu tema yang seringkali diambil. Lantaran filosofi yang diangkat oleh Kahlil Gibran perihal tema ini sangatlah dalam, serta biasanya bisa memengaruhi mood atau perasaan kita. Satu diantaranya lantaran kemampuan tulisan beliau yang betul-betul bisa memphoto situasi atau kenyataan sebenarnya di seputar kita. Hal semacam ini bisa dipahami, lantaran dapat disebutkan seluruhnya tulisan beliau yaitu hasil perenungan yang mendalam atas peristiwa di sekelilingnya. Bahkan juga banyak salah satunya yang dihadapi sendiri. Berdasar pada beberapa sumber tentang biografi beliau disebutkan bahwa mulai sejak kecil beliau memanglah seseorang perenung. Tak seperti anak kecil umumnya yang lebih suka bermain. Alam jadi media beliau untuk pikirkan seluruhnya ciptaan-Nya.

Karya dalam bentuk puisi :
Kisahku
Dengarkan kisahku… .
Dengarkan,
tetapi jangan menaruh belas kasihan padaku:
kerana belas kasihan menyebabkan kelemahan, padahal aku masih tegar dalam penderitaanku..
Jika kita mencintai,
cinta kita bukan dari diri kita, juga bukan untuk diri kita.
Jika kita bergembira,
kegembiraan kita bukan berada dalam diri kita, tapi dalam Hidup itu sendiri.
Jika kita menderita,
kesakitan kita tidak terletak pada luka kita, tapi dalam hati nurani alam.
Jangan kau anggap bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama atau rayuan yang terus menerus.
Cinta adalah tunas pesona jiwa,
dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat,
ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan dari generasi ke generasi.
Wanita yang menghiasi tingkah lakunya dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran,
yang terbuka namun rahsia;
ia hanya dapat difahami melalui cinta,
hanya dapat disentuh dengan kebaikan;
dan ketika kita mencoba untuk menggambarkannya ia menghilang bagai segumpal uap

Pandangan Pertama
Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesedarannya.
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.
Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.
Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-
hari yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan
malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan
misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.
Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar; dewi cinta, dari suatu tempat yang
tinggi.
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan
memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.
Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan
air mengalir menuju syurga dan bumi. Pandangan pertama dari sahabat
kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan, “Jadilah, maka terjadilah ia”

Nyanyian Sukma
Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata;
sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku,
Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ;
ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya,
dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.
Betapa dapat aku mendesahkannya?
Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana
Kepada siapa aku akan menyanyikannya?
Dia tersimpan dalam relung sukmaku
Kerna aku risau, dia akan terhempas
Di telinga pendengaran yang keras.
Pabila kutatap penglihatan batinku
Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,
Dan pabila kusentuh hujung jemariku
Terasa getaran kehadirannya.
Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,
Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan.
Air mataku menandai sendu
Bagai titik-titik embun syahdu
Yang membongkarkan rahsia mawar layu.
Lagu itu digubah oleh renungan,
Dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Dan disingkiri oleh kebisingan,Dan dilipat oleh kebenaran,
Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan,
Dan difahami oleh cinta,
Dan disembunyikan oleh kesedaran siang
Dan dinyanyikan oleh sukma malam.
Lagu itu lagu kasih-sayang,
Gerangan ‘Cain’ atau ‘Esau’ manakah Yang mampu membawakannya berkumandang?
Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:
Suara manakah yang dapat menangkapnya?
Kidung itu tersembunyi bagai rahasia perawan suci,
Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?
Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian?
Siapa berani memecah sunyi
Dan lantang menuturkan bisikan sanubari
Yang hanya terungkap oleh hati?
Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?

Aku Bicara Perihal Cinta
Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.
Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu,
demikian pula dia ada untuk pemangkasanmu.
Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu,
dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu,
dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta,
supaya bisa kaupahami rahasia hatimu,
dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.
Namun pabila dalam ketakutanmu,
kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.
Maka lebih baiklah bagimu,
kalau kaututupi ketelanjanganmu,
dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kau dapat tertawa,
tapi tak seluruh gelak tawamu,
dan menangis,
tapi tak sehabis semua airmatamu.
Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri,
dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki,
pun tiada ingin dimiliki;
Karena cinta telah cukup bagi cinta.
Pabila kau mencintai kau takkan berkata,
TUHAN ada di dalam hatiku,
tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati TUHAN”.
Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta,
sebab cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu.
Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya.
Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan,
biarlah ini menjadi aneka keinginanmu:
Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali,
yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.
Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan,
dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;
Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu,
dan sebuah gita puji pada bibirmu.

Ibu

Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir -bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian,
manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa. .
Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita dikala nista. Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya. Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh cinta dan kedamaian.

Cinta Yang Agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu..
Apabila cinta tidak berhasil
…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
Tapi..ketika cinta itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh.


Karya dalam bentuk kata-kata mutiara :
Penyiksaan
Penyiksaan tidak membuat manusia tak bersalah jadi menderita: penindasan pun tak dapat menghancurkan manusia yang berada di pihak Kebenaran: Socrates tersenyum ketika disuruh minum racun, dan Stephen tersenyum ketika dihujani dengan lemparan batu. Yang benar-benar menyakitkan hati ialah kesedaran kita yang menentang penyiksaan dan penindasan itu, dan terasa pedih bila kita mengkhianatinya.

Kata-kata
Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyedari akan keabadiannya.

Bicara Wanita
Bila dua orang wanita berbicara, mereka tidak mengatakan apa-apa; tetapi jika seorang saja yang berbicara, dia akan membuka semua tabir kehidupannya.

Kesederhaan
Aku tidak mengetahui kebenaran mutlak. Tetapi aku menyedari kebodohanku itu, dan di situlah terletak kehormatan dan pahalaku.
Ilmu dan Agama
Ilmu dan agama itu selalu sepakat, tetapi ilmu dan iman selalu bertengkar.

Nilai Buruk
Alangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.

Menuai Cinta
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.

Kehidupan
Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau.

Kerja
Kerja adalah wujud nyata cinta. Bila kita tidak dapat bekerja dengan kecintaan, tapi hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu. Lalu, duduklah di gerbang rumah ibadat dan terimalah derma dari mereka yang bekerja dengan penuh suka cita.

Selamatkan Aku
Selamatkan aku dari dia yang tidak mengatakan kebenaran kecuali kalau kebenaran itu menyakiti; dan dari orang yang berperilaku baik tetapi berniat buruk; dan dari dia yang memperoleh nilai dirinya dengan mencela orang lain.

 Monumen/ memorial Kahlil Gibran di Washington, D.C.

Sumber/ Daftar Pustaka
https://pradanaadityalaksana.wordpress.com/2012/05/06/kahlil-gibran-dalam-mutiara-kata/


Terimakasih kepada pembaca yang telah mengunjungi blog ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Riwayat Kahlil Gibran"

Posting Komentar